Sedikit tentang misi saya tahun ini, wisuda..
Membangun perstatistikan Indonesia, saya mulai dari hal kecil dulu, sumbangsi pikiran & tenaga lewat karya tulis..
Topik :
Membangun perstatistikan Indonesia, saya mulai dari hal kecil dulu, sumbangsi pikiran & tenaga lewat karya tulis..
Topik :
Perbandingan Formula Penghitungan Indeks
Harga Konsumen (Simulasi dan Studi Kasus pada Beras, Cabai dan BBM di Jayapura,
Semarang dan Pekanbaru periode Januari 2010- Januari 2012, dan Uji Validitas
Indeks)
Pemerintah sepenuhnya menyerahkan teknik
penghitungan inflasi kepada BPS. BPS sendiri telah lama menggunakan Indeks
Laspeyres dalam menghasilkan angka inflasi. Namun seiring berjalannya waktu
dengan terjadinya perubahan pola konsumsi yang begitu cepat dan gejolak harga
di pasar yang tidak bisa dihindari, maka BPS melakukan penyesuaian terhadap
ukuran yang digunakan yaitu dengan Modified Laspeyres kemudian terus dievaluasi
dan terakhir menjadi Modified Laspeyres Plus agar lebih bisa menggambarkan
keadaan yang sebenarnya. Namun dalam prakteknya, indeks ini terlalu kompleks untuk
diterapakan di Indonesia, sehingga dirasa perlu dikaji ulang. Pendekatan secara
statistik perbandingan formula penghitungan indeks harga konsumen melalui
simulasi data dan studi kasus sudah dilakukan, indeks Fisher sebagai indeks
ideal adalah sebagai tolak ukurnya. Indek modified Laspeyres Plus ternyata jauh
dari indeks Fisher dalam mencerminkan harga untuk sebagian besar komoditas,
munculah Indeks Fisher WM yang merupakan modifikasi Indeks Fisher sebagai
pendekatan terbaik (Medya, 2010). Penelitian kali ini merupakan pengembangan
dari penelitian sebelumnya, yaitu dengan melakukan uji validitas indeks serta perluasan
simulasi dan studi kasus baik dalam cakupan komoditas maupun cakupan wilayah. UJi
validitas indeks diperlukan agar secara matematis dapat dibuktikan suatu indeks
bisa menunjukkan hal yang sebenarnya. Untuk bukti empirisnya akan dilakukan
simulasi pada data komoditas penting penyumbang inflasi yaitu Beras, Cabai, dan
BBM. Ketiga komoditas ini memiliki pola data yang bergejolak di sepanjang tahun
2010-2011, selain itu ketiga komoditas tersebut juga termasuk dalam kelompok
komoditi yang memiliki bobot terbesar terhadap total pengeluaran rumah tangga
pada Survei Biaya Hidup 2007. Sedangkan wilayah yang akan dilihat perkembangan
datanya adalah Jayapura, Semarang dan Pekanbaru.
Alasannya karena ketiga kota tersebut mempunyai karakteristik data inflasi yang
berbeda-beda. Jayapura merupakan kota dengan pola inflasi yang cenderung
bergejolak, Semarang merupakan kota dengan pola inflasi cenderung stabil, serta
Kota Pekanbaru yang merupakan kota dengan pola inflasi cenderung antara stabil
dan bergejolak.
-wish me luck-
-wish me luck-
2 komentar:
berat-berat, beraaat beud
--.--"
beratan skripsinya kamu dongs..
primer gitu loh, smangat-smangat!!
Posting Komentar