Erna
Suprihartiningsih, S.ST
1.
Pendahuluan
:
Menurunnya produksi
gula lokal dalam beberapa dekade terakhir, memaksa pemerintah membuka keran
impor gula. Di sisi lain, pemerintah berambisi mencukupi kebutuhan gula dalam
negeri dari hasil produksi nasional. Pemerintah berharap, rasa manis yang
dirasakan masyarakat Indonesia, berasal dari tebu lokal dengan kualitas
terbaik. Namun swasembada gula sebesar 5 juta ton tahun 2014, seolah jauh
panggang dari api.
Lebih dari kekhawatiran
tersebut, terdapat sedikit angin segar untuk Indonesia. Produksi gula nasional
tahun 2012 naik sebesar 30 persen bila dibandingkan dengan tahun 2011 lalu. Untuk
itu, pemerintah melalui Kemetrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan
apresiasi terhadap kinerja perusahaan BUMN yang bergerak di bidang gula. Meski
mengalami kenaikan produksi, namun Kementrian BUMN mengharapkan produksi gula
nasional tahun 2013 mendatang bisa lebih ditingkatkan. Mengingat, kenaikan
produksi gula nasional sebesar 30 persen masih belum mampu mencukupi kebutuhan
konsumsi gula nasional. Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan bahwa produksi
gula nasional pada tahun 2011 hanya 2,2 juta ton dan produksi gula nasional
tahun 2012 mencapai 2,7 juta ton atau naik sebesar 30 persen. Hal ini
menunjukkan peningkatan yang cukup bagus pada industri gula nasional. Namun
sayangnya kenaikan produksi tersebut masih berada di bawah kebutuhan konsumsi
nasional yang mencapai 3 juta ton.1
Di antara banyak
perusahaan yang bergerak di bidang industri gula, PTPN X (Persero) memilki
prestasi yang luar biasa dalam hal berkontribusi memenuhi konsumsi gula
nasional. Direktur Utama PTPN X Subiyono mengatakan bahwa pada tahun 2012, PT
Perkebunan Nusantara X (Persero) menjadi penghasil gula terbesar secara
nasional. Dengan jumlah produksi mencapai 494.193 ton atau sekitar 19 persen
dari total produksi gula domestik sebanyak 2,56 juta ton. Produksi gula pada
tahun 2011 adalah 446.926 ton, sedangkan produksi tahun 2012 meningkat 10%
menjadi 494.193 ton. Produktivitas tebu tahun 2012 juga mengalami kenaikan.
Dengan lahan tebu seluas 72.125 hektar dapat menghasilkan 84,2 ton tebu per
hektar dengan rendemen (kadar gula dalam tebu) 8,14 persen.2
Setelah berhasil
melewati tahun-tahun sebelumnya dengan sukses, PT Perkebunan Nusantara X
(Persero) siap menyongsong tahun 2013 sebagai golden era. Dengan semangat baru
PTPN X (Persero) terus memacu diri untuk tetap berprestasi dan berkarya. PTPN X
sebagai BUMN perkebunan gula terkemuka di Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk
mempertahankan kualitasnya. Salah satunya adalah melalui diversifikasi produk.
1(OPI_Sekper, Siska. 27 Desember
2012. Produksi Gula Nasional Naik 30
Persen dalam http://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/berita/2012-produksi-gula-nasional-naik-30-persen/
2(OPI_Sekper,
Siska. 28 Desember 2012. PTPN X
Kontributor Terbesar Produksi Gula BUMN dalam http://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/berita/ptpn-x-kontributor-terbesar-produksi-gula-bumn/)
PT Perkebunan Nusantara
X (Persero) sangatlah perlu untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan
tantangan dalam menjalankan bisnisnya. Melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) tujuan penelitian kali ini adalah : 1. Mengetahui prospek industri
gula nasional, 2. Mengetahui kekuatan dan kelemahan PTPN X (Persero), 3.
Mengetahui strategi-strategi yang relevan untuk menanggapi peluang dan
tantangan.
2. Metodologi
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threats)
adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(Strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan (threats) dalam suatu proyek atau
spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT
dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik
SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, selajutnya bagaimana kekuatan (strengths)
mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat tantangan
(threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah tantangan baru. (http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT)
3.
Hasil
Analisis
A. Identifikasi Faktor
1. Kekuatan
(Strengths)
a. PT
Perkebunan Nusantara X (Persero) memproduksi gula dengan mutu SHS IA (Superior
High Sugar).
b. Gula
yang diproduksi PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) menggunakan tebu sebagai
bahan baku dan dihasilkan dengan memanfaatkan proses defekasisulfitasi.
c, Gula
Kristal putih yang dihasilkan PT PN X (Persero) memiliki ICUMSA rata-rata 150
IU dan telah memenuhi Standard Nasional Indonesis (SNI).
d. Hasil
produksi gula dipasarkan di dalam negeri dengan sistem penjualan bagi hasil
antara PTPN dan petani dengan dasar tingkat rendemen s/d 6%.
e. Memiliki
Sistem Informasi Perkebunan (SIMBUN) yang berbasis web dengan memanfaatkan
teknologi informasi yang meliputi Geographic Information System (GIS), data
perkebunan serta dilengkapi informasi pendukung lainnya. Dukungan teknologi
informasi ini dapat meningkatkan kapabilitas PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) dalam memberikan penyajian data yang lebih efektif dan efisien.
SIMBUN secara signifikan akan meningkatkan kinerja serta efektifitas pengawasan
tentang asset perkebunan di PT PTN X.
f. Pusat
Penelitian Gula Jengkol, dengan fasilitas yang dimiliki :
i.
Laboratorium Pengujian Tanah dan Pupuk
Telah diakui secara nasional dan internasional
sebagai laboratorium penguji tanah dan pupuk dengan kompetensi pengujian yang
dapat dipercaya dan berstandar internasional. Keberadaan laboratorium ini
diharapkan dapat membantu melayani kebutuhan analisa kimia tanah khususnya
Pabrik Gula di lingkungan PT PN X Persero maupun masyarakat luas dalam rangka
memberikan rekomendasi pemupukan secara berimbang.
ii. Laboratorium
kultur jaringan
Dalam upaya mengembangkan tebu varietas unggul baru
dan varietas-varietas yang mempunyai prospek baik dalam waktu yang cepat dan
dalam jumlah yang lebih banyak. Keuntungan dari keberhasilan teknik kultur
jaringan tebu adalah tanaman yang dihasilkan secara genetic adalah sama dengan
induknya, dapat menghasilkan turunan dalam jumlah lebih banyak, memuliakan
kemampuan produksi bibit yang mengalami tekanan penyakit sistemik, memperoleh
bibit yang murni dan sehat untuk selanjutnya dikembangkan melalui jenjang kebun
pembibitan yang terprogram.
iii. Hot
Water Treatment
Berfungsi untuk perawatan bibit tebu dengan air
panas yang berguna untuk mencegah RSD (Ratoon Stunting Disease) dan mencegah
serangga/ kutu/ spora jamur dengan kapasitas 70 ku bibit/siklus/hari untuk
1
ha tanam.
iv. Automatic Weather Station
(AWS)
Stasiun pengukuran cuaca yang dilakukan secara otomatis dengan
system telemetri, yang terdiri atas sensor-sensor : solarimeter untuk mengukur
radiasi surya, thermometer bola kering untuk mengkur suhu udara, thermometer
bola basah bersama-sama dengan bola kering untuk mengukur kelembaban udara,
anemometer untuk mengukur kecepatan angin, penakar hujan untuk mengukur curah
hujan, kelembaban tanah.
v. Laboratorium
Mikrobiologi
Memproduksi bioaktivator BIO N10 yang digunakan
oleh unit produksi kompos pabrik gula di lingkungan PTPN X (Persero) untuk
membuat kompos dengan bahan baku blotong dan abu ketel.
g. Memiliki
Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).
i.
Program Kemitraan
Program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi
tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN, dana
diberikan dalam bentuk pinjaman dengan bunga 6% per tahun, dipergunakan untuk
modal kerja atau pembelian aktiva tetap, dan maksimum 20% dari dana pada tahun
berjalan dipergunakan untuk capacity
building.
ii. Program Bina Lingkungan
Program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat
oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN, dana diberikan dalam
bentuk hibah, dipergunakan untuk bantuan bencana alam, pendidikan, kesehatan,
prasarana dan sarana umum, sarana ibadah, dan pelestarian alam
h. PT
Perkebunan Nusantara X (Persero) memiliki tata kelola perusahaan yang baik,
sehingga bisa meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
kepentingan Stake Holders lainnya. Berdasarkan peraturan perundangan dan
nilai-nilai etika.
i. PTPN X (Persero) memiliki eProcurement yang sangat menunjang
kinerja perusahaan. Proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya secara
elektronik berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi
komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum, prakualifikasi dan
sourcing secara elektronik yang menggunakan modul berbasis website, dapat
meningkatkan kapailitas PTPN X (Persero) dalam memberikan kontribusi bagi
penciptaan nilai tambah, serta mencapai efektivitas dan efisiensi. Proses
pengadaan barang dan jasa yang dilakukan menggunakan eProcurement secara signifikan akan meningkatkan kinerja,
efektifitas, efisiensi, transparansi, akuntabilitas transaksi yang dilakukan,
selain itu biaya operasional dapat dikurangi secara signifikan karena tidak
diperlukan lagi penyerahan dokumen fisik dan proses administrasi yang memakan
waktu dan biaya.
j. PTPN X (Persero) menerapkan budaya kerja
yang unggul. Kejujuran, kepercayaan, keterbukaan, kooperasi dan harmonis.
Produktivitas karyawan akan meningkat karena mereka memahami dan melaksanakan
budaya kerja yang cepat, ahli, cerdas, akurat, dan berdedikasi.
k. Dari
aspek legal, PTPN X (Persero) mampu menjalin profesionalitas dengan pemerintah
dengan menjalankan bisnis secara legal.
Hal ini sangatlah baik untuk citra nama perusahaan terkait kepercayaan di dunia
bisnis sehingga hubungan bisnis jangka panjang akan terbina dengan baik.
Seperti pada tahun 2010/2011 PTPN X (Persero) telah menandatangani beberapa
MOU/Nota Kesepakatan Bersama dengan beberapa instansi pemerintah maupun BUMN
bersudara, antara lain :
i.
Kesepakatan bersama antara Pemerintah
Provinsi Jawa Timur dengan PTPN X, PTPN XI, dan PT.PG Rajawali I tentang Program
Revitalisasi Industri Gula di Jawa Timur.
ii. Kesepakatan bersama antara PTPN X dengan Bupati
Sampang, tentang Program Penanaman dan Pengembangan Usaha Tani Tanaman Tebu di
Kabupaten Sampang.
ii. Nota
Kesepahaman/MOU antara PTPN X dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, tentang
Program Penanaman dan Pengembangan Usaha Tani Tebu di Kabupaten Bangkalan.
2. Kelemahan
(Weaknesses)
a. Produk
yang dihasilkan sekarang ini masih berbasis bahan baku tebu.
b. Berpusat
di tanah Jawa, lahan yang dimilki sangat sulit kemungkinannya melakukan
perluasan.
c. Pengetahuan
mengenai hukum dari para karyawan yang masih kurang, khususnya di bidang
pengadaan barang dan jasa, sehingga terdapat resiko penyimpangan hukum.
d. Diketahui
bahwa kualitas para penjaga keamanan yaitu satpam masih kurang, sehingga perlu
diadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga
keamanan di lingkungan pabrik.
3. Peluang
(Opportunities)
a. Sasaran
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
i.
Program kemitraan
Mendukung kegiatan utama (core business) PTPN X,
kemudahan dalam medapatkan modal usaha bagi calon mitra binaan, mendapatkan
calon mitra binaan yang terseleksi, penyebaran pertumbuhan UKM.
ii. Program Bina Lingkungan
diberikan dalam bentuk fasilitas umum yang
dibutuhkan masyarakat, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan praktis
masyarakat yang dihubungkan dengan fasilitas Program Kemitraan
b. Fakta
bahwa produksi gula Kristal putih dan tetes tebu PTPN X (Persero) yang
mengalami peningkatan tiap tahunnya merupakan peluang yang sangat besar untuk
semakin meningkatkan peran PTPN X (Persero) di skala nasional.
c. Pembinaan
hubungan baik dengan mitra usaha akan mampu memperbesar peluang PTPN X
(Persero) menjaga kontinuitas usaha pada
masa jangka panjang.
d. Produksi
bioethanol yaitu produk yang berasal dari bahan baku non-tebu semakin marak pada
tahun-tahun mendatang. Hal ini merupakan kesempatan yang baik bagi PTPN X
(Persero) untuk mengembangkan usahanya.
4. Tantangan
(Threats)
a. Optimalisasi
kapasitas giling adalah tantangan yang cukup sulit bagi PTPN X (Persero), dalam
rangka menuju swasembada gula 2014.
b. Dalam
rangka menyukseskan program swasembada gula pada tahun 2014 mendatang, PTPN X
(Persero) bertekad untuk mengoptimalkan Kapasitas Giling 37.000 TCD di tahun
ini, dari sebelas pabrik gula yang ada.
c. Penerapan
SOP (Standard Operation Procedure)
pada masing-masing pabrik gula yang ada akan menjadi tantangan tersendiri bagi
PTPN X (Persero) untuk misinya mengoptimalkan kapasitas giling produksi. Karena
pada faktanya masing-masing pabrik gula memiliki karakteristik tersendiri.
d. Perseroan
milik BUMN ini telah menargetkan produksi gula sebesar 538 ribu ton pada tahun
ini. Hal ini merupakan tantangan jangka pendek bagi PTPN X (Persero).
e. Lahan
perkebunan tebu adalah permasalahan utama dalam produksi gula nasional sehingga
menyebabkan belum mampunya Indonesia mencapai target produksi apalagi memenuhi
seluruh kebutuhan konsumsi gula dalam negeri. Hal ini menjadi suatu tantangan
tersendiri bagi PT Perkebunan Nusantara X untuk memberikan suatu solusi dan
merancang strategi-strategi untuk meningkatkan produktivitas gula.
f. Iklim
yang tidak bisa diprediksi sebagai masalah penanaman tebu selama
kurun waktu 4 tahun terakhir.
g. Sulitnya
irigasi hingga adanya massa yang mengganggu operasional, menjadi kendala
pengembangan gula nasional.
h. Ancaman
kerusakan lingkungan akibat limbah yang dihasilkan pabrik.
B. Strategi
:
a. Kekuatan-Peluang
(Strengths-Opportunities)
1. Terus
melakukan inovasi-inovasi yang menguntungkan dalam bidang permodalan. Sebagai contoh,
PTPN X (Persero) menjalin sinergi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(BNI) untuk member modal kepada para petani, dengan membiayai para petani di
lingkungan Pabrik Gula (PG) Gempolkrep, Mojokerto. BNI mengucurkan dana Rp 25
miliar untuk petani di lingkungan PG Gempolkrep yang merupakan satu dari
sebelas PG milik PTPN X. Kerja sama dengan BNI ini merupakan bagian dari
sinergi BUMN yang saat ini sedang digalakkan oleh Kementrian BUMN. Pembiayaan
ini masuk dalam program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dengan bunga flat 6 persen per tahun. Kredit lunak
ini sangat membantu petani dalam membudidayakan tebu. Dalam hal ini PTPN
menjadi avalis bagi para petani.
2. Memberikan
pemodalan pada mitra petani melalui dana PKBL. Dana tersebut harus digunakan
antara lain untuk bantuan pemodalan petani, meningkatkan kualitas SDM petani,
menguatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan mendorong kesejahteraan
sosial-ekonomi masyarakat sekitar pabrik gula.
3. Senantiasa
berupaya meningkatkan hubungan sinergis dengan para pembeli produknya, salah
satunya adalah dengan mengadakan Customer
Gathering dan Loyalty Award 2012 di Shangrila Hotel untuk
mengapresiasi para pembeli gula dan tetes tebu dari PTPN X (Persero). Kegiatan
tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan di antara pembeli dan
pelanggan, sehingga hubungan bisnis terbina dengan baik dan bersifat jangka
panjang. Langkah ini penting untuk menjaga kontinuitas bisnis perusahaan.
Program apresiasi kepada pembeli produk gula dan tetes tebu ini dilakukan
secara berkesinambungan dengan program-program yang memberi nilai tambah bagi
pelanggan.
4. Memasyarakatkan
industri gula melalui edukasi bisnis gula kepada wartawan. Karena sangat tidak
bisa dipungkiri bahwa dengan derasnya arus informasi saat ini, peran media masa
sangatlah besar.
5. Menjadikan
RSP (Rumah Sakit Perkebunan) Jember Clinic sebagai anak perusahaan. Dalam hal
ini, PTPN X (Persero) sangat membantu masyarakat Jember yang membutuhkan pertolongan dan perawatan,
selain perusahaan sendiri juga akan mendapat keuntungan.
b. Kelemahan-Peluang
(Weaknesses-Opportunities)
1. Melakukan
diversifikasi produk dari tebu, yaitu bioethanol dan co-generation.
2. Tahun
ini pabrik bioethanol akan mulai berproduksi
3. Pengembangan
produk-produk non-tebu perlu dipertimbangkan secara serius untuk menanggapi
masalah perluasan lahan perkebunan tebu yang sulit dilakukan.
c. Kekuatan-Tantangan
(Strengths-Threats)
1. Untuk
mengoptimalkan kapasitis giling PTPN X (Persero) tak henti melakukan perbaikan
dan terus melakukan investasi baik di sisi on
farm maupun off farm. Seperti
metode bud chips, penilaian rendemen
dengan memakai core sampler, dan efisiensi pemakaian bahan bakar minyak.
Peningkatan di sisi on farm
dimaksudkan agar suplai bahan baku lancer dan memiliki rendemen yang tinggi.
2. Untuk
mencapai target produksi pada tahun ini, yaitu 538 ribu ton, PTPN X (Persero)
akan melakukan optimalisasi giling 37.000 TCD. Selain PTPN X telah melakukan
pesiapan-persiapan guna terwujudnya program manajemen tentang optimalisasi
kapasitas ini, termasuk investasi-investasi di pabrik gula yang sesuai dengan
kebutuhannya.
3. Mengadakan
pelatihan secara rutin untuk meningkatkan SDM petani. Selain itu juga mengajak
perwakilan petani utnuk studi banding ke negara yang sukses mengembangkan
industri gula, seperti Thailand.
4. Terus
melakukan riset terpadu budidaya tebu yang nantinya bisa membantu petani
meningkatkan produktivitasnya. Salah satu yang terbaru adalah pengenalan metode
bud chips yang bisa memacu
produktivitas tebu.
5. Dalam
upaya membangun Madura sebagai pengembangan industri gula ke depan, PTPN X
(Persero) mengadakan pelatihan kepada 40 petani tebu, yaitu pelatihan
keterampilan petani untuk mengolah kebun dengan sistem mekanisasi. Mereka
mendapat pelatihan mengenai bagaimana mengolah lahan dengan menggunakan traktor
guna mempercepat proses pengolahan sebelum ditanami.
6. Melakukan
kegitan kepedulian terhadap lingkungan. Perseroan perkebunan yang berkantor
pusat di Jalan Jembatan Merah 3-11 Surabaya melakukan penanaman pohon yang
bertajuk Sejuta Pohon untuk Marinir.
7. Menjaga
hubungan baik dengan para petani. Seperti yang telah diketahui bahwa kunci
sukses sebuah pabrik gula adalah dengan memperkuat kapasitas dan kesejahreraan
petani. Karena faktanya, sekitar 95 persen pasokan tebu ke pabrik gula berasal
dari petani. Sisanya baru didapat dari kebun-kebun milik PG sendiri.
Transparasi PG dan komunikasi yang intensif menjadi kunci. Jika petani percaya
kepada PG, terutama dalam hal rendemen, mereka akan senang mengirim tebunya ke
PG. Itu yang akan menjamin kontinuitas dengan PG. Karena itulah, PTPN X terus
mendorong penguatan kapasitas petani, baik melalui fasilitas pemodalan dengan
PTPN X menjadi avalis maupun dengan pelatihan-pelatihan dan pendampingan.
d. Kelemahan-Tantangan
(Weaknesses-Threats)
1. Mengadakan
pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme satpam. Materinya adalah tugas
pokok fungsi satpam, pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Antisipasi
terror bom, antisipasi terjadinya kebakaran, membuat laporan KUHP, pengetahuan
pertolongan pertama pada gawat darurat. Intel dasar dan negosiasi, penggunaan
tongkat, borgol, PBB, pengaturan lalu lintas, dan beladiri polri.
2. Mengadakan
penyuluhan hukum pada karyawan untuk meminimalisir resiko penyimpangan hukum
khususnya yang terkait dengan kegiatan pengadaan barang dan jasa. Bekerja sama
dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Penyuluhan Hukum diselenggarakan di Kantor
Direksi PTPN X Jalan Jembatan Merah nomor 3-11 Surabaya pada Kamis, 13 Desember
2012. Penyuluhan hukum sangat diperlukan bagi karyawan. Hal ini untuk membekali
ilmu hukum kepada karyawan masih minim tentang ilmu tersebut. Diharapkan
kegiatan ini berlangsung secara paripurna untuk di masa yang akan datang.
3. Perluasan
lahan yang mungkin sulit dilakukan, PTPN X (Persero) sebaiknya mempertimbangkan
upaya pembukaan lahan baru di luar Jawa. Dengan demikian, selain produktivitas
meningkat, PTPN X (Persero) secara tidak langsung akan menciptakan lapangan
kerja baru sehingga bisa ikut andil dalam mengurangi angka pengangguran di
Indonesia.
4.
Kesimpulan
dan Saran
a. Kesimpulan
1. Dalam rangka menuju Indonesia swasembada gula 2014, produksi gula nasional semakin menunjukkan peningkatan, di mana PTPN X (Persero) memiliki kontribusi yang sangat besar di dalamnya.
2. Dengan segala kekuatan yang dimikili tidak menutup kemungkinan perseroan ini akan menjadi PT yang sangat maju di masa depan.
3. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki menjadi koreksi untuk kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan.
4. Peluang-peluang yang ada di masa depan baik jangka pendek maupun jangka panjang memberikan kesempatan kepada PTPN X (Persero) untuk terus berkembang mejadi pemasok gula dalam negeri yang besar.
5. Semua tantangan akan menjadi motivasi dan semangat PTPN X (Persero) untuk terus berprestasi dan berkarya sehingga di masa depan perseroan ini akan menjadi perusahaan BUMN yang berdaya saing dan punya peranan yang penting dalam mewujudkan swasembada gula di Indonesia.
b. Saran
1. Mengoptimalisasi kekuatan-kekuatan yang ada untuk menciptakan strategi-strategi jitu untuk memperbaiki kelemahan dan menaklukkan tantangan.
2. Memanfaatkan dengan sebaik-baiknya semua peluang yang ada dengan menerapkan strategi yang pas, sehingga mampu menjadi persero yang tangguh dan dapat bersumbangsi besar pada Indonesia untuk mewujudkan swasembada gula.
a. Kesimpulan
1. Dalam rangka menuju Indonesia swasembada gula 2014, produksi gula nasional semakin menunjukkan peningkatan, di mana PTPN X (Persero) memiliki kontribusi yang sangat besar di dalamnya.
2. Dengan segala kekuatan yang dimikili tidak menutup kemungkinan perseroan ini akan menjadi PT yang sangat maju di masa depan.
3. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki menjadi koreksi untuk kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan.
4. Peluang-peluang yang ada di masa depan baik jangka pendek maupun jangka panjang memberikan kesempatan kepada PTPN X (Persero) untuk terus berkembang mejadi pemasok gula dalam negeri yang besar.
5. Semua tantangan akan menjadi motivasi dan semangat PTPN X (Persero) untuk terus berprestasi dan berkarya sehingga di masa depan perseroan ini akan menjadi perusahaan BUMN yang berdaya saing dan punya peranan yang penting dalam mewujudkan swasembada gula di Indonesia.
b. Saran
1. Mengoptimalisasi kekuatan-kekuatan yang ada untuk menciptakan strategi-strategi jitu untuk memperbaiki kelemahan dan menaklukkan tantangan.
2. Memanfaatkan dengan sebaik-baiknya semua peluang yang ada dengan menerapkan strategi yang pas, sehingga mampu menjadi persero yang tangguh dan dapat bersumbangsi besar pada Indonesia untuk mewujudkan swasembada gula.
5. Daftar Pustaka
AFS_Sekper. (14 Desember 2012).
Beri Modal ke Petani, PTPN X Gandeng BNI. Publikasi
Kementrian BUMN. 11 Januari 2013. http://www.bumn.go.id/
ptpn10/publikasi/berita/beri-modal-ke-petani-ptpn-x-gandeng-bni/
Departemen Pertanian. (23-24 Mei
2012). Kegiatan 2013 untuk Terwujudnya Swasembada Gula Tahun 2014. Publikasi
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian. 11 Januari 2013. http://www.deptan.go.id/
musrenbangtan2012/Paparan%20Ditjen%20Bun%20pada%20Musrenbangtan%202012.pdf.
Moerti,
Wisnoe. (9 Oktober 2012). Kisah Suram Manisnya Gula Nasional. Publikasi Kementrian BUMN. 11 januari
2013. http://m.merdeka.
com/uang/kisah-suram-manisnya-gula-nasional.html.
OPI_Sekper,
Siska. (18 Desember 2012). Penyuluhan Hukum pada Karyawan Minimalisir Resiko
Penyimpangan Hukum. Publikasi Kementrian
BUMN. 11 Januari 2013. http://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/berita
/penyuluhan-hukum-pada-karyawan-minimalisir-resiko-penyimpangan-hukum/ .
OPI_Sekper,
Siska. (19 Desember 2012). Mantapkan Pemahaman Hukum, PTPN X Gelar Penyuluhan
Hukum Tahap Dua. Publikasi Kementrian
BUMN. 11 Januari 2013. http://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/
berita/mantapkan-pemahaman-hukum-ptpn-x-gelar-penyuluhan-hukum-tahap-dua-2/.
OPI_Sekper,
Siska. (27 Desember 2012). 2012, Produksi Gula Nasional Naik 30 Persen. Publikasi Kementrian BUMN. 11 Januari
2013. http://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/berita/2012-produksi-gula-nasional-naik-30-persen/.
OPI_Sekper,
Siska. (27 Desember 2012). Edukasi Bisnis Gula kepada Wartawan. Publikasi Kementrian BUMN. 11 Januari
2013. http://www.bumn.go.id/
ptpn10/publikasi/berita/edukasi-bisnis-gula-kepada-wartawan/ .
OPI_Sekper,
Siska. (27 Desember 2012). Sejuta Pohon untuk Marinir. Publikasi Kementrian BUMN. 11 Januari 2013. http://www.bumn.go.id/
ptpn10/publikasi/berita/sejuta-pohon-untuk-marinir/
.
OPI_Sekper,
Siska. (27 Desember 2012). Tutup Tahun, Tanam 2.500 Pohon di Kremboong 12/. Publikasi Kementrian BUMN. 11 Januari
2013. http://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/berita/tutup-tahun-tanam-2-500-pohon-di-kremboong-12/
.
OPI_Sekper,
Siska. (28 Desember 2012). PTPN X Tingkatkan Keterampilan Petani Tebu Madura. Publikasi Kementrian BUMN. 11 Januari
2013. http://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/berita/ptpn-x-tingkatkan-keterampilan-petani-tebu-madura/
.
OPI_Sekper,
Siska. (28 Desember 2012). PTPN X Kontributor Terbesar Produksi Gula BUMN. Publikasi Kementrian BUMN. 11 Januari
2013. http://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/berita/ptpn-x-kontributor-terbesar-produksi-gula-bumn/
.
OPI_Sekper,
Siska. (4 Januari 2013). 2013, Golden Era bagi PTPN X. Publikasi Kementrian BUMN. 11 Januari 2013. http://www.bumn.go.id/
ptpn10/publikasi/berita/2013-golden-era-bagi-ptpn-x/.
OPI_Sekper,
Siska. (4 Januari 2013). Tingkatkan Profesionalisme Satpam Melalui Pelatihan. Publikasi Kementrian BUMN. 11 Januari
2013. http://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/berita/ingkatkan-profesionalisme-satpam-melalui-pelatihan/
OPI_Sekper,
Siska. (4 Januari 2013). Optimalkan Kapasitas Giling 37.000 TCD. Publikasi PTPN X. 12 Januari 2013. http://www.ptpn10.com/Berita.
aspx?id=847
OPI_Sekper,
Siska. (9 januari 2013). Apresiasi Pelanggan Gula dan Tetes. Publikasi PTPN X. 12 Januari 2013. http://www.ptpn10.com/Berita.
aspx?id=848.
OPI_Sekper,
Siska. (9 Januari 2013). RSP Jember Clinic Unggulkan Layanan Trauma Center. Publikasi PTPN X. 11 Januari 2013. http://www.ptpn10. com/Berita.aspx?id=849
OPI_Sekper,
Siska. (10 Januari 2013). 2013, Target Produksi Gula 538 ribu Ton Gula. Publikasi PTPN X. 12 Januari 2013. http://www.ptpn10.com/
Berita.aspx?id=851
PTPN
X. (10 Januari 2013). PTPN X Berikan Loyalti Award. Publikasi PTPN X. 12 Januari 2013. http://www.ptpn10.com/Berita.aspx?id=850.
Putra, Idris Rusadi. (8 Oktober
2012). Kinerja PTPN Memble, DPR Usul BUMN Khusus Gula. Merdeka. 11 Januari 2013. http://m.merdeka.com/
uang/kinerja-ptpn-memble-dpr-usul-bumn-khusus-gula.html.
tp. (3 Desember 2012). Kementan : Produksi
Gula Nasional Terhambat Masalah Lahan. Antara.
Jumat, 11 januari 2013. http://id.berita.yahoo.com/
kementan-produksi-gula-nasional-terhambat-masalah-lahan-091812049--finance.html.
0 komentar:
Posting Komentar